Finishing material adalah material yang digunakan untuk melapisi suatu pada permukaan produk mebel pada saat proses finishing dijalankan. Pada saat ini industri finishing telah menciptakan dan menyediakan bermacam-macam finishing material yang dapat dipilih dan digunakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk bisa memilih material finishing yang sesuai maka kita harus mengenal dengan baik jenis-jenis dan kegunaan dari masing-masing bahan finishing tersebut.
Menurut fungsinya maka material finishing dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu: stain, clear coating, filler dan dempul.
1. Stain
Stain adalah bahan finishing yang berfungsi untuk membentuk warna pada lapisan finishing. Stain dibuat dari campuran antara pigment sebagai bahan pembentuk warna, resin sebagai binder dan campuran solvent sebagai pengencer.
Menurut jenis finishing yang dihasilkannya maka stain dapat dibedakan menjadi 2 jenis stain yaitu stain untuk warna transparan yang sering disebut sebagai wood stain dan stain untuk warna solid (warna opak) yang dikenal dengan sebutan enamel atau base coat dan glaze yaitu stain yang diaplikasikan diantara clear coat.
2. Clear coating
Clear coating adalah bahan finishing yang berfungsi untuk membentuk lapisan film pada suatu lapisan finishing. Lapisan film ini berfungsi untuk memberi perlindungan kepada substrate dibawahnya dan stain yang diaplikasikan pada proses finishing sekaligus juga membentuk penampilan finishing.
Clear coating ini dibuat dari campuran resin, thinner dan bahan-bahan aditif sesuai dengan kebutuhan.
Menurut fungsinya maka clear coating ini dapat dikelompokkan menjadi sealer. wash coat dan top coat.
3. Filler
Filler adalah suatu material finishing yang digunakan untuk mengisi pori-pori dan serat kayu. Filler ini digunakan untuk mempercepat penutupan pori untuk menghasilkan suatu finishing yang close pores dengan lebih cepat. Filler ini dibuat dari suatu bahan berupa bulking agent, yaitu suatu bahan yang memiliki penyusutan volume yang sangat kecil pada saat pengeringannya. Kemudian bulking agent ini dicampur dengan suatu campuran resin sebagai binder dan campuran solvent sesuai dengan kebutuhan. Saat ini tersedia dalam bermacam-macam jenis filler sesuai dengan campuran resin yang digunakan seperti: acrylic filler, waterbased filler, polyurethane filler, wiping filler, dan lain lain. Penggunaan filler untuk mengisi pori dan serat ini sangat dianjurkan karena suatu clear coating sebenarnya dibuat untuk melapisi dan melindungi substrate dibawahnya, tidak untuk mengisi pori-pori dan serat kayu. Pemilihan jenis filler pada suatu proses finishing harus disesuaikan dengan sistem finishing keseluruhan, misalnya suatu finishing yang menggunakan PU maka harus dipilihkan filler yang cocok dengan PU clear coating, demikian juga dengan sistem finishing yang lain. Penggunaan filler yang tidak cocok dengan lapisan finishing diatasnya akan beresiko menimbulkan masalah pada lapisan finishing yang dihasilkan.
4. Dempul
Adalah bahan yang berfungsi untuk mengisi lubang, celah atau gap pada suatu barang. Dempul ini dibuat dengan bahan yang mirip dengan filler tetapi dibuat dengan kekentalan yang lebih tinggi. Dempul ini tersedia juga dalam berbagai jenis tergantung pada jenis binder yang ada didalamnya.
Sumber: www.wisnofurniturefinishing.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar